anda sudah bosan dengan nasi goreng?

Selasa, 4 september 2007, sekitar pukul 18.00 wib, saya melintas di jalan raya Mayjend. Sungkono (tepatnya di depan Vida swalayan). Pada saat ini kondisi jalan sedang dalam tingkat keramaian yang cukup tinggi. Seperti biasa saya menunggangi (kuda kalee…) sepeda motor saya dengan santai dan sesekali meliuk ke kiri dan ke kanan. Saat persis di depan Vida mendadak saya diharuskan untuk mengurangi kecepatan seketika dan harus membanting setir ke kiri (alias ngempot). Penyebabnya adalah karena adanya seorang wanita yang sedang berusaha untuk menyebrangi jalan raya yang notabene lalu lintasnya cukup padat. Wanita muda itu tidak dapat maju karena kebetulan ada mobil persis di depannya dan tentu saja tidak bisa mundur karena ada saya yang terpaksa harus membanting setir ke kanan.

Ironisnya,di jalan Mayjend. Sungkono tersebut terdapat sebuah jembatan layang yang jaraknya tidak jauh dari titik wanita tadi berdiri (sekitar 10m). Kalau hal sepele seperti ini terus terjadi, maka menurut saya jembatan seperti ini tidak lagi pantas disebut sebagai jembatan layang melainkan jembatan pajangan.

Apakah wanita muda itu sudah bosan dengan nasi goreng? (baca: apakah wanita muda itu sudah bosan hidup?)